Sunday, 6 September 2009

Resensi Buku Baru | Mukjizat Puasa Ramadhan


Judul : Mukjizat Puasa Ramadhan
Penulis : AN Ubaedy
Penerbit : Grafindo Khazanah Ilmu
Terbit : Juli 2009 (Cetakan II)
Tebal : 151 Halaman

Puasa, Sarana Melejitkan Ketakwaan

BERPUASA di bulan Ramadan bagi umat Islam wajib hukumnya. Kewajiban berpuasa selama sebulan penuh di bulan suci ini, bukan sekadar mengandung perintah menjalankan syariat agama saja. Lebih dari itu, berpuasa di bulan Ramadan ternyata banyak manfaat yang bisa diperoleh, baik menjaga kesehatan tubuh, maupun meningkatkan kualitas diri.

Berbagai keistimewaan di bulan Ramadan tentunya merupakan fasilitas yang luar biasa bagi Muslim untuk menempa diri menjadi manusia yang berkualitas dan lebih baik. Siapa yang mampu memaksimalkan fasilitas yang istimewa ini, seperti dijanjikan Allah SWT dalam Alquran, maka akan meraih gelar sebagai insan yang bertakwa.

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa,” (Al-Hujuraat: 13).

Seperti apa orang yang bertakwa? Apakah benar orang yang tidak pernah berbuat salah dan ibadahnya sangat rajin disebut bertakwa? Secara garis besar orang yang bertakwa adalah orang yang memiliki prestasi hidup (dalam arti positif seperti peningkatan amal ibadah) yang terus meningkat dan memperoleh keselamatan. Jadi, kunci kemuliaan seseorang adalah peningkatan dan keselamatan.

Dalam buku Mukjizat Puasa Ramadhan karya AN Ubaedy dikupas secara runut dan sederhana bagaimana puasa menempa manusia menjadi bertakwa. Bukan hanya karena dijanjikan dilipatgandakan segala amal baik, yang memicu peningkatan dalam beribadah.

Ternyata puasa menjadi sarana untuk mengembangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual manusia. Dalam buku ini dijelaskan bagaimana puasa bisa menempa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual manusia. Sehingga manusia bisa menyadari potensi dalam dirinya sendiri dan mengembangkan visi hidup yang lebih maju.

Buku setebal 151 halaman yang diterbitkan Grafindo Khazanah Ilmu ini juga mengungkapkan betapa besarnya manfaat puasa bagi kesuksesan dan kebahagiaan. Sebab, dengan puasa kita ditempa mengendalikan hawa nafsu dan membersihkan jiwa. Kedua hal itu membuat manusia selamat dari berbagai keburukan dan bahaya.

Seperti kata pepatah, yang paling dibutuhkan manusia agar bisa selamat adalah peringatan (reminder) bukan pengetahuan baru atau skill baru. Melalui ibadah puasa selama Ramadan, yang jatuh sekali dalam 12 bulan, manusia juga diingatkan untuk meningkatkan amal ibadah dan menghindari segala perbuatan yang buruk.

Buku ini ditulis dengan bahasa yang mengalir sehingga mudah dipahami, hanya saja perlu sedikit ketelitian mengedit agar tidak banyak kesalahan menulis kata, apalagi sudah cetakan ke-2. Karena kesalahan penulisan membuat kenikmatan membaca menjadi terganggu, seperti kata eling ditulis eleng. (wasis wibowo)

No comments:

Post a Comment