Wednesday, 30 September 2009
Resensi Buku Baru | Secret of Positive Thinking
Judul : Secret of Positive Thinking
Penulis : Albert Kurniawan
Penerbit : Abdika Press
Tebal : 156 Halaman
Terbit : September 2009
Rahasia dan Keajaiban Berpikir Positif
OPTIMISME adalah iman menuju ke arah keberhasilan. Adagium ini tampaknya begitu pas untuk membangkitkan semangat menjalani kehidupan dan menghadapi berbagai permasalahannya. Sebab, dalam optimisme terkandung perpaduan antara pikiran positif dan keyakinan yang besar untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Berpikir positif menjadi salah satu bagian penting untuk menentukan keberhasilan dalam kehidupan. Baik itu dalam membina hubungan dengan sesama manusia, meraih prestasi, maupun mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Karena itu, berpikir positif seharusnya menjadi gaya hidup semua orang bila ingin sukses.
Menjadikan berpikir positif sebagai gaya hidup, tentunya bukan hal yang aneh dan sulit. Karena semua orang dibekali kemampuan yang sama untuk mengembangkan kemampuan berpikir positif. Apalagi, kemampuan berpikir positif bisa dilatih secara perlahan dan mudah, sehingga menjadi sebuah kebiasaan.
Dalam buku Secret of Positive Thinking karya Albert Kurniawan dihamparkan secara detail cara mengembangkan kemampuan berpikir positif melalui cara yang sederhana. Buku setebal 156 halaman yang diterbitkan Abdika Press (salah satu lini penerbitan Grafindo Khazanah Ilmu) membedah rahasia kekuatan berpikir positif untuk mencapai kesuksesan dalam karier dan membina rumah tangga.
Buku yang berisi sepuluh bagian ini tersusun secara terstruktur sehingga memudahkan memahami tentang berpikir positif, cara mengembangkan kemampuan berpikir positif, dan manfaat besar yang diperoleh dari berpikir positif. Dengan tata bahasa yang mengalir dan popular penulis mampu menjelaskan berbagai hal yang teknis menjadi gamblang dan mudah dipahami.
Ditambah adanya tabel, gambar, grafik, dan kuisioner sederhana, semakin mempermudah mengetahui sejauh mana potensi dalam diri kita dalam mengembangkan kemampuan berpikir positif. Tak ketinggalan disisipi kutipan kata-kata pembangkit semangat yang mampu melecut kita untuk tidak pernah menyerah melihat berbagai hal dari sisi positif.
Buku ini menyadarkan, betapa selama ini kita selalu terkungkung dengan pikiran yang sempit dan cenderung melemahkan diri sendiri. Karena kita kerap selalu mempercayai mitos-mitos yang salah dalam hidup, sehingga menutupi pikiran positif.
Di antaranya, anggapan bahwa kecerdasan bersikap tetap dan tak bisa dikembangkan. Dan, mengukur prestasi berdasarkan pada hal-hal yang tampak oleh kasat mata. Padahal, bila kita mau terus berusaha dan belajar secara konsisten dalam berbagai hal, maka kecerdasan bisa dikembangkan terus. Begitu juga dengan tolok ukur prestasi, bila kita melihatnya berdasarkan hal yang terlihat secara tak langsung kita telah membatasi kemampuan diri kita yang belum tergali.
Seperti kata pepatah yang mengatakan, “jangan pernah puas dengan kemampuan yang Anda miliki sekarang. Galilah terus karena sebenarnya kita baru melihat beberapa sisi dari dunia ini.” (wasis wibowo)
Tuesday, 29 September 2009
Resensi Buku Baru | Serba Gratis di Internet
Judul : Serba Gratis di Internet
Penulis : Andrea CT
Penerbit : Daras Books
Tebal : 111 Halaman
Terbit : Agustus 2009
Panduan Mencari yang Gratisan di Internet
INTERCONNECTED Networking atau yang lebih dikenal dengan Internet sudah begitu popular bagi semua orang. Internet yang secara harfiah berarti rangkaian komputer yang terhubung dalam beberapa jaringan pun telah menjadi budaya. Sehingga internet mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia.
Internet pun menjadi lambang kebebasan dan demokrasi dalam berkomunikasi, sekaligus sarana penyebar (decentralization)/pengetahuan(knowledge) informasi dan data secara ekstrim. Berbagai informasi tersedia dan bisa dimanfaatkan siapa saja yang membutuhkan secara mudah, bahkan diperoleh secara gratis.
Dalam buku Serba Gratis di Internet karya Andrea CT disajikan berbagai cara untuk mendapatkan banyak hal dari internet secara gratis. Buku setebal 111 halaman yang diterbitkan Daras Books ini menyajikan panduan secara mudah, step by step, dan singkat, untuk berbagai memperoleh berbagai hal tanpa harus mengeluarkan sepeser uang.
Buku ini memberikan cara mengunduh (download) game, MP3, video, e-book, foto atau gambar, artikel, dan software, secara gratis. Bahkan disajikan panduan mendapatkan domain dan hosting, menonton pertandingan sepak bola Liga Inggris, dan teknik menyedot file dengan P2P, tentunya secara gratis.
Hanya dengan menyediakan sedikit waktu, buku ini akan memandu Anda memperoleh berbagai hal bermanfaat di internet. Apalagi disediakan CD panduannya untuk mempermudah mempraktikkan. Selamat mencoba. (wasis wibowo)
Resensi Buku Baru | Cawandatu di Timur Matahari
Judul : Cawandatu di Timur Matahari
Penulis : N Syamsuddin CH Haesy
Penerbit : Salamadani
Tebal : 155 Halaman
Terbit : Agustus 2009
Kearifan Mengolah Sumber Daya Alam
INDONESIA dikenal memiliki sumber daya alam yang begitu kaya dan beraneka ragam. Semua kekayaan alam itu terhampar di atas permukaan bumi dan terkandung di dalam perut bumi. Seperti sumber hutan berlimpah, air bersih, dan potensi bahan mineral.
Semua itu sebenarnya menjadi jaminan bahwa Indonesia bisa menjadi negeri gemah ripah loh jinawi. Rakyatnya pun seharusnya bisa hidup makmur dan bahagia dengan karunia yang tak terkira itu. Namun, kenyataanya di luar perkiraan itu semua.
Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam, masih dalam kategori negara yang berkembang. Kalah dengan beberapa negara kecil dan miskin sumber daya alam, yang ternyata sudah menjadi negara maju.
Rakyatnya yang besar bukan menjadi potensi untuk mengelola sumber daya yang berlimpah. Sebaliknya, masih banyak yang hidup dalam garis kemiskinan dan ironisnya mereka berada di sekitar sumber daya alam itu. Baru segelintir saja yang merasakan ‘kelezatan’ sumber daya alam itu.
Tentu ini sebuah masalah dan pasti ada yang salah dalam mengelola sumber daya alam tersebut. Salah satunya adalah dalam mengelola kekayaan alam, ternyata kita masih sering melakukannya dengan cara yang kurang tepat. Semua dilakukan terfokus untuk menguras sebesar-besarnya potensi kekayaan alam, tanpa memperhatikan efek sampingnya.
Dalam buku Cawandatu di Timur Matahari karya N Syamsuddin CH Haesy dibedah betapa besarnya kekayaan alam yang terkandung di atas dan pemukaan bumi Indonesia . Buku setebal 155 halaman yang diterbirkan Penerbit Salamadani ini juga menyinggung betapa sembrononya kita dalam mengelola sumber daya alam yang berharga itu.
Misalnya sumber batubara yang dimiliki Indonesia diperkirakan masih ada sekitar 50 miliar ton dan yang baru digunakan tak lebih dari 5 miliar ton. Jumlah itu bisa dijadikan cadangan bahan bakar untuk menjadi sumber listrik. Ironisnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum bisa menikmati aliran listrik.
Padahal konsumsi listrik Indonesia tak lebih dari 101 miliar KWH atau jauh di bawah Amerika Serikat yang mencapai 3,6 triliun KWH. Ini sungguh ironis karena Indonesia masih menyimpan potensi kekayaan alam yang belum digunakan secara baik.
Itu belum seberapa, pengelolaan yang serampangan terjadi dalam memanaje potensi air. Kebutuhan standar air setiap orang di Indonesia mencapai 60 liter/orang/hari, namun baru terpenuhi 10 liter/orang/hari. Anehnya, pencemaran terhadap air dibiarkan dan hutan sebaggai sumber penyedia air bersih jumlahnya semakin tergerus.
Buku ini penulis memberikan pandangan agar kita lebih arif mengelola sumber daya alam yang dimiliki. Penulis mengambil contoh pengelolaan sumber daya alam nikel di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan oleh INCO. Dengan pengelolaan yang arif, potensi nikel diekspolarasi secara maksimal dan meminimalisir kerusakan alam. (wasis wibowo)
Labels:
Buku Baru,
Cawandatu,
Resensi Buku,
Resensi Buku Baru,
Salamadani
Saturday, 19 September 2009
Resensi Buku Baru | Api Sejarah
Judul : Api Sejarah
Penulis : Ahmad Mansur Suryanegara
Penerbit : Salamadani
Tebal : 584 Halaman
Terbit : Juli
Mengungkap Fakta-Fakta Sejarah yang Terlupakan
MENELUSURI jejak sejarah, baik sejarah bangsa Indonesia dan dunia, jarang sekali terjadi atau ditemukan sesuatu yang mengejutkan. Semua seakan sudah ditulis begitu sempurna, lengkap, dan objektif sehingga tidak ada ruang untuk sekadar interupsi. Apalagi jarang terdapat buku-buku atau bahan pembanding untuk menguji sejarah yang telah dicatatkan dan dituturkan bertahun-tahun lamanya.
Alhasil, seperti kata Bung Karno dalam surat dari Endeh yang dimuat dalam bukunya Di Bawah Bendera Revolusi Djilid I, selama ini kita “hanya mampu membaca abunya sejarah, tapi tidak dapat menangkap apinya sejarah.” Kita mungkin tahu dan hapal hari kemerdekaan, kebangkitan nasional, nama-nama para pahlawan. Namun, jarang mampu memahami makna dan fakta yang menggelora dalam sebuah peristiwa sejarah serta tokoh-tokoh di dalamnya.
Jadi tak usah heran dalam peringatan peristiwa sejarah penting lebih terasa hanya menjadi ajang seremonial dan agenda tahunan. Para pahlawan yang telah berjuang mengorbankan jiwa dan raga, hanya dihafal nama-namanya. Sejarah lebih sering dianggap sebagai kisah masa lalu, daripada sebuah perjalanan yang berkesinambungan untuk meraih kejayaan di masa depan.
Karena itu, perlu pemahaman untuk bisa lebih memaknai secara mendalam sebuah semangat dan cita-cita luhur di balik sejarah sebuah bangsa. Untuk itu, dimungkinkan pula adanya koreksi, untuk tetap menjaga makna cita-cita luhur di dalamnya sehingga sejarah bisa dijadikan perjalanan yang berkesinambungan sebuah bangsa untuk meraih kejayaan di masa depan.
Itu pula semangat yang ingin disampaikan dalam Buku Api Sejarah karya Ahmad Mansur Suryanegara yang diterbitkan Salamadani. Buku setebal 584 halaman ini bukan buku sejarah biasa karena menampilkan fakta-fakta menyengat yang jarang terungkap dalam buku sejarah kebanyakan.
Buku ini memang mengupasnya dari sudut pandang bagaimana pengaruh Islam dan ulama dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Namun, akan terlalu berlebihan jika menuding buku ini hanya menonjolkan peran satu golongan. Sebab, buku ini mengajak kita untuk bersedia mengoreksi dan meletakkan fakta-fakta yang belum terungkap secara proporsional.
Dari hal yang paling sederhana, misalnya tentang kapan masuknya Agama Islam ke Indonesia. Menurut Prof Dr Buya Hamka dan KRH Abdullah bin Nuh, Islam sebenarnya sudah masuk nusantara pada abad ke-7. Bukan abad ke-13 dan setelah runtuhnya kerajaan-kerjaan Hindu dan Buddha seperti banyak ditulis dalam buku sejarah.
Sebab, pada abad ke-7 berdasarkan Berita China Dinasti Tang sudah ada masyarakat di pesisir barat Sumatera yang beragama Islam dan ditemukannya nisan ulama Syaikh Mukaiddin di Baros, Tapanuli. Dan, keruntuhan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha bukan akibat dominasi kerajaan Islam, misalnya Kerajaan Majapahit hancur setelah diserang Raja Girindrawardhana dari Kediri bukan oleh Kerajaan Demak.
Fakta-fakta yang lebih menyengat dan dilupakan tentang sejarah perjuangan organisasi Islam dalam sejarah kebangkitan sampai kemerdekaan, juga diungkap secara gamblang. Istilah nasionalisme dan Indonesia merdeka sebenarnya pertama kali diperkenalkan oleh Central Sjarikat Islam (CSI) pada kongres nasional pertama di Bandung pada 1916.
Lalu, mengapa Hari Lahir Boedi Oetomo ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Padahal menurut MR AK Pringgodigdo dalam buku Sedjarah Pergerakan Rakjat Indonesia, Boedi Oetomo dalam Kongres di Surakarta pada 1928 menolak cita-cita persatuan.
Buku ini layak diapresiasi sekaligus diuji fakta-fakta yang disajikan. Tentunya bukan mencari siapa yang benar dan salah. Lebih penting adalah meletakan fakta-fakta sejarah secara proporsional agar api semangat dan cita-cita luhur para pahlawan terus dilanjutkan untuk kejayaan Indonesia. (wasis wibowo)
Wednesday, 16 September 2009
Resensi Buku Baru | A Crazy Global Entrepreneur
Judul : A Crazy Global Entrepreneur
Penulis : Richard Branson
Penerbit : Ufuk Publishing House
Tebal : 508 Halaman
Terbit : Agustus 2009
Ide ‘Gila’ Bisnis Richard Branson
BEGITU menyebut nama Richard Branson, pikiran kita pasti akan tertuju pada sosok seorang pria yang berpenampilan santai bahkan cenderung urakan. Dia terlihat nyaman hanya menggenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang jeans. Bahkan tak merasa risih meski dua kancing atas kemeja dibiarkan terbuka dan membiarkan bagian bawah kemeja terjuntai keluar.
Agar lebih elegan dia paling hanya menambahkan dengan menggenakan jas dan celana panjang kantun dengan warna senada. Alih-alih mengenakan dasi, dia tetap membiarkan dua kancing atas kemejanya terbuka. Agar tampak rapi dan sopan, paling dia hanya memasukkan bagian bawah kemejanya ke dalam celana.
Rambutnya yang pirang dibiarkan tumbuh panjang sampai di bawah telinga. Tanpa model potongan yang trendi dan olesan minyak yang membuat rambut klimis, riap-riap rambutnya yang tergerai lebih pas mengiringi tingkah polahnya yang tak bisa diam. Penampilannya yang bebas bahkan cenderung urakan itu, seakan mencerminkan jiwa dan idenya yang ‘gila’ dalam mengarungi dunia bisnis global.
“Menjalankan bisnis dengan menggenakan pakaian tidur pun, tak akan membuat kapasitasku berkurang. Begitu juga ketika aku menggenakan setelan resmi, kapasitasku tak akan seketika bertambah,” ujarnya enteng.
Begitulah filosofi Richard Branson dalam berbisnis. Menjalankan bisnis tidak harus selalu mengikuti pakem yang kaku seperti teori dalam buku-buku ekonomi. Bisnis adalah dunia petualangan dan yang dibutuhkan adalah jiwa-jiwa yang bebas.
Meski bisnis yang dilakukan terikat dalam sistem yang kompleks dan menggunakan mesin-mesin yang kaku, bukan berarti mengubah jiwa manusia menjadi seperti robot. “Bisnis adalah bagaimana memanusiakan mesin-mesin dan sistem yang kita gunakan,” katanya.
Mungkin Anda yang selama ini mengangungkan teori yang saklek, memuja sistem yang kompleks, dan tergila-gila dengan kinerja mesin-mesin yang tak kenal lelah dalam bisnis, filosofi Richard Branson pasti akan dianggap omong kosong. Namun, Richard Branson telah membuktikannya selama bertahun-tahun dan sukses menjalankan bisnisnya di bawah bendera Virgin Group.
Ketika memulai bisnis berusia 16 tahun dia hanya memiliki sebuah Majalah bernama Student, kini dia mempunyai ratusan perusahaan di tujuh sektor berbeda senilai USD7 miliar. Richard Branson pun menjadi salah satu orang terkaya di dunia dengan harta senilai USD2,4 triliun dan dianugerahi gelar Sir dari Kerajaan Inggris.
Bisnis dalam kamus Richard Branson terangkum dalam tiga kata, yaitu manusiawi, sederhana, dan menyejahterakan. Semuanya itu diungkapkan langsung oleh Richard Branson secara detail dalam buku karyanya yang A Crazy Global Entrepreneur. Buku setebal 508 halaman yang diterbitkan Ufuk Publishing House ini selain menyajikan kunci sukses bisnis Virgin Group, juga menampilkan kiat Richard Branson menghadapi kegagalan untuk menjadi titik balik kesuksesan.
Dalam buku ini Richard Branson tak hanya menuangkan ide-idenya yang radikal dalam berbisnis untuk meraih kesuksesan sebesar-besarnya. Namun, dia juga menampilkan sisi paling humanis, bagaimana menghormati dan menyejahterakan manusia yang sering dilupakan para pemuja kapitalisme.
Tiga kata kunci kesuksesan Richard Branson dijabarkan dalam tujuh bagian dalam buku ini. Ketujuh bagian itu adalah Karyawan, Merek Dagang, Teknik Penyampaian, Belajar dari Kesalahan dan Kemunduran, Inovasi, Pengusaha dan Kepemimpinan, serta Tanggung Jawab Sosial.
Bisnis harus sederhana, karena bisnis merupakan kegiatan naluriah yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Makanya, Virgin Group bergerak di berbagai sektor, seperti transportasi, hiburan, keuangan, turisme, media dan telekomunikasi, kesehatan, serta lingkungan hidup.
Dalam hal ini Richard Branson menolak teori yang menyatakan harus fokus dalam satu bidang dalam menjalankan bisnis. Baginya bisnis dalam satu bidang membatasi kemampuan untuk mengembangkan diri. “Adalah sebuah penghianatan bila bisnis membatasi kemampuan orang untuk berkembang,” tandasnya. (wasis wibowo)
Monday, 14 September 2009
Resensi Buku Baru | Wanita-Wanita yang Mengubah Dunia
Judul : Wanita-Wanita yang Mengubah Dunia
Penulis : Rosalind Horton & Sally Simmons
Penerbit : Esensi
Terbit : April 2009
Tebal : 232 Halaman
Kharisma dan Kekuatan Perempuan
SEBUAH adagium menyebutkan bahwa perempuan adalah kekuatan utama keluarga dan negara. Bila dalam sebuah keluarga ada perempuan yang hebat, maka keluarga itu akan menjadi hebat. Begitu juga di sebuah negara, bila kaum perempuannya baik, maka akan kuat pula kondisi negara tersebut.
Walaupun secara fisik perempuan tidak sekokoh kaum lelaki, bukan berarti kaum hawa adalah makhluk yang lemah. Perempuan mampu menutupi kelemahan fisiknya dengan sejumlah kekuatan yang tak dimiliki kaum adam. Ambil contoh, perasaanya yang halus, penampilannya yang lembut, kecantikan, ketelitian, dan keteguhan hati.
Jadi bukan hal yang aneh bila di bumi ini banyak sekali perempuan-perempuan yang mampu menjadi inspirasi, pelopor, dan pemimpin yang mampu mengubah wajah dunia. Bahkan banyak lelaki yang bertekuk lutut mengakui segala kehebatannya dan menyerahkan kebesarannya kepada perempuan.
Ada Cleopatra, penguasa Mesir terakhir, yang mampu menaklukkan dua Raja Romawi Julius Caesar dan Marcus Antonius, pada 60-30 Sebelum Masehi (SM). Joan d’Arc putri petani miskin Prancis yang memimpin pertempuran melawan pasukan Inggris dan membebaskan negerinya dari penindasan.
Belum lagi sejumlah artis terkenal, mulai dari Marilyn Monroe, Madonna, sampai presenter papan atas Oprah Winfrey. Di bidang akademis ada Marie Curie pemenang Nobel atas penemuan unsur kimia Radium untuk pengobatan sampai penulis ternama Virgia Woolf. Di kancah politik lebih banyak lagi, seperti Eleanor Roosevelt, Eva Veron, sampai Benazir Bhutto.
Dari tanah air, kiprah perempuan selalu menghiasi perjalanan panjang Bangsa Indonesia. Ada Raden Ajeng Kartini yang dikenal sebagai pejuang emansipasi perempuan, Cut Nyak Dien yang menolak menyerah melawan VOC Belanda, Megawati Soekarnoputri yang menjadi Presiden ke-5 RI, sampai Susi Susanti atlet bulutangkis peraih medali emas Olimpiade.
Berbagai kisah hebat para perempuan berkharisma ini dirangkum dalam buku berjudul Wanita-Wanita yang Mengubah Dunia karya Rosalind Horton & Sally Simmons. Buku setebal 232 halaman yang diterbitkan Esensi (kelompok Erlangga) dan bisa diperoleh di Toko Buku Leksika ini, merangkum kisah 50 perempuan hebat di dunia.
Meskipun hanya menampilkan biograf singkat, buku ini memberikan sebuah inspirasi bahwa seorang perempuan mampu memberikan andil besar bagi kehidupan di dunia.
Kehadiran perempuan memberikan nuansa dan aroma berbeda bagi wajah dunia yang selalu hiruk pikuk oleh polah kaum lelaki. Dalam bidang apa pun, pada masa apa pun, dan dari mana pun perempuan berasal, mereka tak bisa dipandang sebelah mata. Melalui kecantikan, kelembutan, kekuatan tekad, dan hatinya, bisa meluluhkan keangkuhan dunia. (wasis wibowo)
Resensi Buku Baru | Mukjizat Tahajud & Subuh
Judul: Mukjizat Tahajud & Subuh
Penulis: Yusni A Ghazali
Penerbit: Grafindo Khazanah Ilmu
Terbit: Agustus 2009 (Cetakan Kedua)
Tebal: 200 Halaman
Keistimewaan Salat Subuh dan Tahajud
SALAT bagi seorang muslim merupakan ibadah utama yang wajib dilaksanakan. Bahkan salat lima waktu (fardu) diartikan sebagai tiang agama, maka bagi yang meninggalnya sama artinya dengan meruntuhkan tiang agama. Dari lima salat fardu, Salat Subuh mempunyai banyak keutamaan dan keistimewaan, sehingga disarankan dilaksanakan tepat waktu dan berjamaah di masjid.
Salah satu keistimewaa Salat Subuh adalah dijanjikan pahala setara dengan melaksanakan ibadah haji dan umrah secara sempurna. Bahkan dalam Hadis Riwayat Ahmad disampaikan, jika mengetahui begitu banyak keutamaan lainnya dalam Salat Subuh, kita pasti rela datang ke masjid untuk berjamaah meski harus merangkak.
Selain salat wajib, umat Islam pun mengenal salat sunnah. Salah satu salat sunnah yang utama adalah Salat Tahajud. Bahkan Salat Tahajud merupakan salat sunnah yang utama setelah salat fardu. Dari sekian banyak keistimewaan Salat Tahajud, salah satunya adalah mendapatkan derajat yang mulia di akhirat.
Begitu istimewanya, Rasulullah SAW selama hidupnya selalu melakukan Salat Tahajud setiap malam, sampai-sampai kedua kakinya menjadi bengkak. Beliau hanya dua kali tak melaksanakan Salat Tahajud ketika sedang sakit.
Untuk mengetahui berbagai keistimewaan dalam Salat Subuh dan Tahajud, semua dikupas dalam buku Mukjizat Tahajud dan Subuh karya Yusni A Ghazali. Buku setebal 200 halaman yang diterbitkan Grafindo Khazanah Ilmu ini menjelaskan secara sederhana berbagai keistimewaanya dari berbagai aspek, mulai dari sisi religius, psikologi, sampai kesehatan.
Diterangkan juga bagaimana Rasulullah SAW dan kaum Salafusaleh melaksanakan Salat Subuh dan Tahajud. Termasuk berbagai amalan dan doa yang biasa dilakukan Rasulullah SAW, sebelum dan sesudah melaksanakan Salat Subuh dan Tahajud. Sehingga buku ini bisa menjadi panduan yang praktis bagi Anda untuk melaksanakan Salat Subuh dan Tahajud secara kontinu. (wasis wibowo)
Thursday, 10 September 2009
Resensi Buku Baru | The Roger Federer Story
Judul: The Roger Federer Story, Quest for Perfection
Penulis: Rene Stauffer
Penerbit: Andi
Terbit: November 2008
Tebal: 434 Halaman
Kesempurnaan Roger Slam
UNTUK meraih kesuksesan yang sempurna dalam sebuah karier seharusnya tidak membuat seseorang hanya terpaku pada target-target yang akan dicapai dan pelbagai strategi yang diterapkan. Bukan juga berambisi menghabisi semua pesaing tanpa ampun agar bisa melenggang ke puncak tanpa mau memberi ruang toleransi terhadap pada sebuah kegagalan.
Itu bukan karakter seorang jawara sejati, sesungguhnya dia telah berubah menjadi robot yang hanya dipenuhi hitungan statistik. Andai deretan prestasi berhasil ditorehkan, itu hanya akan menjadi saksi bisu hilangnya sebuah jiwa.
Sejatinya kesuksesan yang sempurna adalah sebuah sikap sederhana yang mau menghargai setiap langkah kecil yang diraih sebelum berubah menjadi lompatan-lompatan yang besar. Mau mengakui kesalahan strategi yang diterapkan dan bersedia menerima kehadiran pesaing untuk berkompetisi secara jantan untuk menuju puncak takhta.
Karena kesuksesan yang sempurna merupakan perpaduan unik antara ketabahan menjalani sebuah perjuangan dan keberanian berkreativitas tanpa khawatir dicibir. Kesempurnaan akan semakin kentara dengan kesediaan menggulurkan tangan untuk bergandengan dengan lawan-lawan, ketika kesuksesan tengah mendatangi kita.
Kesuksesan yang sempurna bukanlah berhiaskan deretan prestasi gemilang dan tumpukan hadiah, tapi hadirnya sebuah jiwa baru yang hangat sekaligus simpatik. Sebab, kesempurnaan bukan hanya berisi torehan prestasi yang mulus, namun adanya keberanian berekonsiliasi dengan takdir dan kesalahan.
Itulah pelajaran tentang kesuksesan sempurna yang dapat diambil dalam buku Roger Federer Story, Quesr for Perfection yang ditulis Rene Stauffer. Buku yang diterbitkan penerbit Andi ini merekam secara detail perjalanan dan perjuangan petenis asal Basel, Swiss meniti karier dari bawah sampai menjadi juara Gran Slam lebih dari sepuluh kali. Begitu cemerlangnya karier lelaki kelahiran 8 Agustus 1981 ini di gelangang tenis membuatnya dijuluki Roger Slam.
Buku setebal 434 halaman ini berisi banyak hal menarik, bukan sekadar menyajikan perjuangan dan kemauan keras Federer menjadi petenis nomor satu di dunia, juga menonjolkan sisi humanis anak pasangan Robert Federer dan Lynnette Durrand. Meski memiliki bakat yang besar dan pernah meraih juara nasional Swiss pada usia 11 tahun, Federer tak membiarkan ambisinya menjadi petenis terbaik di dunia membelenggu jiwanya, ketika memutuskan terjun ke tenis profesional pada usia 18 tahun.
Dia memasang target-target realistis sebagai langkah kecil, sebelum mewujudkan sebuah lompatan besar untuk meraih sukses. Mulai dari target bisa masuk daftar 100 pemain terbaik dunia. Lalu setahun kemudian diubah agar masuk 50 pemain terbaik, meningkat lagi menjadi jajaran 25 pemain terbaik, kemudian 10 pemain terbaik dunia, sampai akhirnya dia mampu mewujudkan menjadi petenis nomor satu dunia pada 2004.
Federer pun berjuangan menaklukkan karakternya yang mudah meledak-ledak ketika menerima kegagalan. Dia tak mau raketnya selalu menjadi sasaran kemarahannya setiap kali melakukan kesalahan. Sampai akhirnya dia menyadari bahwa untuk meraih kesuksesan kadang diselipi kegagalan. Seperti dalam tenis ada kalanya kita mampu melakukan pukulan ace untuk meraih poin, kadang kala kita melakukan double fault yang mengakibatkan kehilangan angka.
Ketika di puncak tertinggi sebagai petenis nomor satu dunia, Federer pun mampu menerima kehadiran lawan-lawan yang kerap menyulitkan. Baginya lawan bukan musuh yang sekadar harus ditaklukkan, tapi sebagai pemacu semangat untuk terus tampil konsisten.
Saat berjuang untuk meraih petenis terbaik dunia dia tak pernah menyerah untuk menghadapi tiga petenis yang kerap menyulitkannya, seperti Andre Agassi, David Nalbandian, dan Andy Roddick. Ketika sudah menjadi yang terbaik dia pun menikmati persaingan dengan petenis asal Spanyol Rafael Nadal.
Federer pun tak hanya berkutat dengan persaingan di lapangan tenis untuk mengisi hidupnya. Dia tak hanya memikirkan soal karier dan gelar petenis terbaik di dunia, meski telah memberinya kekayaan sebesar USD43juta. Ada kehidupan lain di luar lapangan tenis yang membuatnya lebih humanis, seperti bersahabat dengan idolanya Pete Sampras dan Tiger Wood. Atau melakukan kegiatan sosial menolong korban bencana di berbagai belahan dunia.
Begitulah kesuksesan yang sempurna ala Roger Slam. Penuh kreativitas di lapangan tenis, tetap humanis dalam kehidupan sehari-hari. (wasis wibowo)
Tuesday, 8 September 2009
Resensi Buku Baru | Rahasia Sukses Bisnis Internet
Judul : Rahasia Sukses Bisnis Internet
Penulis : Joe Vitale & Jo Han Mok
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Mei 2009
Tebal : 295 Halaman
Tip dan Trik Sukses Bisnis Internet
BOLEH jadi semua orang saat ini pasti sudah mengenal baik keberadaan fasilitas internet. Apalagi saat ini berbagai cara untuk mengakses internet begitu mudah. Bukan hanya perusahaan bonafide dan ternama saja yang bisa menyediakan fasilitas internet, di tempat umum atau di rumah semua orang bisa mengakses sendiri.
Tentunya dengan berbagai cara yang juga relatif mudah, seperti melalui telepon selular (ponsel) dan biaya pun cukup terjangkau. Intinya, internet bukan lagi barang mewah bagi masyarakat, karena sudah menjadi bagian dalam beraktivitas sehari-hari. Jadi rasanya aneh bila saat ini kita masih kesulitan mengakses internet.
Apalagi melalui internet semua orang berpeluang menjalankan bisnis, menghasilkan uang, dan meraih kesuksesan. Sah-sah saja bila banyak yang mencibir, bahkan mengatakan hanya omong kosong bisa mendatangkan uang melalui intenet, kecuali membuka warung internet (warnet). Sebab, berdasarkan statistik hanya 5% orang yang bisa sukses melalui internet dan sisanya 95% gagal atau tersesat di dunia maya.
Mengapa banyak yang gagal mengarungi dunia maya? Jawabannya hanya satu, mereka yang gagal itu tidak fokus dan tidak mampu mengidentifikasi kemampuan diri untuk diekspolarasi melalui dunia maya. Sebab, biasanya mereka terjebak dalam aktivitas yang konsumtif dalam berinternet, seperti keranjingan game online, kecanduan dengan berbagai jejaring situs sosial, dan tergoda mengunjungi dan mengunduh situs-situs syur.
Padahal bila bersungguh-sungguh terjun dalam dunia internet, peluang bisnis yang terhampar begitu luas dan cakupannya tak mengenal batas teritorial. Anda bisa go internasional hanya dengan duduk di depan komputer di rumah dan berbisnis berbagai hal. Dan, internet pun menyajikan berbagai jalan untuk berbisnis, mulai dari yang sederhana seperti penggunaan email, yang agak rumit dengan afiliasi dan membuat ebook, sampai menggunakan strategi marketing melalui search engine optimization (SEO).
Dalam buku Rahasia Sukses Bisnis Internet, Joe Vitale yang dijuluki “Sang Buddha Internet” dan Jo Han Mok pakar marketing internet menguak rahasia sukses menjalankan bisnis di dunia maya. Buku setebal 295 halaman terbitan Gramedia Pustaka Utama secara lugas, gamblang, dan praktis membeberkan kunci-kunci rahasia agar sukses berbisnis melalui internet.
Mulai dari hal sederhana dengan memaksimalkan email, afiliasi, dan membuat ebook. Ditulis dengan gaya bahasa lugas dan dibuat dalam kumpulan artikel pendek membuat Anda mudah mencerna serta memilih sesuai keinginan Anda. Buku ini cocok bagi Anda yang sedang merintis bisnis internet agar bisa semakin fokus dan mengoptimalkannya.
Kedua penulis ini pun membantu membuat rencana pemasaran, penentuan pasar, memilih komoditas yang cocok untuk dipasarkan. Mereka pun memberikan tips sederhana yang dahsyat agar produk yang Anda pasarkan menarik tanpa harus mengeluarkan energi dan biaya yang besar.
Buku ini memang bukan kitab sakti yang membuat bisnis Anda langsung moncer. Perlu ada kemauan dan tekad tak kenal menyerah untuk menjalankannya. Karena kebanyakan orang yang gagal bisnis melalui internet adalah orang yang mudah patah semangat dan menyerah ketika menemui jalan buntu. Dan, mengatakan bisnis di internet rumit dan membuat kepala pening. (wasis wibowo)
Labels:
Buku Baru,
Buku Gramedia,
Buku Internet,
Joe Vitale,
Resensi Buku
Monday, 7 September 2009
Resensi Buku Baru | Jakarta Transportations Guide
Judul: Jakarta Transportations Guide
Penulis: Rizal Khadafi
Penerbit: Bukune
Terbit: Mei 2009
Tebal: 105 Halaman
Panduan Berjalan-Jalan di Jakarta
SEBAGAI ibu kota negara, Jakarta memiliki pelbagai jenis sarana transportasi. Mulai dari busway yang begitu popular sebagai sarana transportasi baru, kereta api, taksi, angkutan kota, metro mini, sampai water way. Alhasil, seluruh penjuru Jakarta begitu disesaki berbagai sarana transportasi.
Bagi orang yang baru datang ke Jakarta tentu akan bingung dan bisa tersesat jika tak memiliki petunjuk yang jelas. Sebab, orang yang sudah lama tinggal di Jakarta saja bisa pusing kalau tak terbiasa naik kendaraan umum menuju satu lokasi.
Agar tidak tersesat dan bingung menentukan pilihan angkutan umum yang digunakan, ada baiknya Anda memiliki buku Jakarta Transportation Guide karya Rizal Khadafi. Sebab, buku setebal 105 halaman yang diterbitkan Bukune memberikan informasi tentang angkutan umum di Jakarta secara komplet.
Tak sekadar menyajikan berbagai jenis trayek, rute, jadwal, dan ongkos naik kendaraan umum, penulis menyajikan peta yang dilalui serta tips bepergian yang aman. Bahkan beberapa angkutan umum alternatif, seperti bajaj, kancil, dan ojek pun ikut ditampilkan sehingga memperkaya informasi bagi pengguna angkutan umum.
Sayang penulis tak menyingung soal water way, mungkin kurang praktis dan jarak tempuhnya yang terbatas. Meski demikian buku ini layak dijadikan panduan untuk jalan-jalan keliling Jakarta sudah semakin padat dan ramai. (wasis wibowo)
Sunday, 6 September 2009
Resensi Buku Baru | Mukjizat Puasa Ramadhan
Judul : Mukjizat Puasa Ramadhan
Penulis : AN Ubaedy
Penerbit : Grafindo Khazanah Ilmu
Terbit : Juli 2009 (Cetakan II)
Tebal : 151 Halaman
Puasa, Sarana Melejitkan Ketakwaan
BERPUASA di bulan Ramadan bagi umat Islam wajib hukumnya. Kewajiban berpuasa selama sebulan penuh di bulan suci ini, bukan sekadar mengandung perintah menjalankan syariat agama saja. Lebih dari itu, berpuasa di bulan Ramadan ternyata banyak manfaat yang bisa diperoleh, baik menjaga kesehatan tubuh, maupun meningkatkan kualitas diri.
Berbagai keistimewaan di bulan Ramadan tentunya merupakan fasilitas yang luar biasa bagi Muslim untuk menempa diri menjadi manusia yang berkualitas dan lebih baik. Siapa yang mampu memaksimalkan fasilitas yang istimewa ini, seperti dijanjikan Allah SWT dalam Alquran, maka akan meraih gelar sebagai insan yang bertakwa.
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa,” (Al-Hujuraat: 13).
Seperti apa orang yang bertakwa? Apakah benar orang yang tidak pernah berbuat salah dan ibadahnya sangat rajin disebut bertakwa? Secara garis besar orang yang bertakwa adalah orang yang memiliki prestasi hidup (dalam arti positif seperti peningkatan amal ibadah) yang terus meningkat dan memperoleh keselamatan. Jadi, kunci kemuliaan seseorang adalah peningkatan dan keselamatan.
Dalam buku Mukjizat Puasa Ramadhan karya AN Ubaedy dikupas secara runut dan sederhana bagaimana puasa menempa manusia menjadi bertakwa. Bukan hanya karena dijanjikan dilipatgandakan segala amal baik, yang memicu peningkatan dalam beribadah.
Ternyata puasa menjadi sarana untuk mengembangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual manusia. Dalam buku ini dijelaskan bagaimana puasa bisa menempa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual manusia. Sehingga manusia bisa menyadari potensi dalam dirinya sendiri dan mengembangkan visi hidup yang lebih maju.
Buku setebal 151 halaman yang diterbitkan Grafindo Khazanah Ilmu ini juga mengungkapkan betapa besarnya manfaat puasa bagi kesuksesan dan kebahagiaan. Sebab, dengan puasa kita ditempa mengendalikan hawa nafsu dan membersihkan jiwa. Kedua hal itu membuat manusia selamat dari berbagai keburukan dan bahaya.
Seperti kata pepatah, yang paling dibutuhkan manusia agar bisa selamat adalah peringatan (reminder) bukan pengetahuan baru atau skill baru. Melalui ibadah puasa selama Ramadan, yang jatuh sekali dalam 12 bulan, manusia juga diingatkan untuk meningkatkan amal ibadah dan menghindari segala perbuatan yang buruk.
Buku ini ditulis dengan bahasa yang mengalir sehingga mudah dipahami, hanya saja perlu sedikit ketelitian mengedit agar tidak banyak kesalahan menulis kata, apalagi sudah cetakan ke-2. Karena kesalahan penulisan membuat kenikmatan membaca menjadi terganggu, seperti kata eling ditulis eleng. (wasis wibowo)
Labels:
AN Ubaedy,
Buku Baru,
Grafindopress,
Resensi Buku,
Resensi Buku Islam
Saturday, 5 September 2009
Resensi Buku Baru | If She Only Knew
Judul : If She Only Knew
Penulis : Lisa Jackson
Penerbit : Dastan Books
Terbit : Juli 2009
Tebal : 498 Halaman
Menguak Skandal Perebutan Harta Keluarga
SEORANG perempuan yang baru lolos dari kecelakaan maut, meski mengalami luka parah, merasa heran ketika banyak orang yang menyapanya dengan Mrs Marla Cahill. Dia semakin terkejut mengetahui dirinya sudah menikah dan memiliki suami bernama Alex. Namun, dia tak bisa menyanggah, selain luka yang begitu parah, ingatan tentang dirinya pun seakan hilang.
Akhirnya dia pun mencoba menerima dirinya bernama Marla dan tinggal di sebuah rumah mewah. Namun, dia merasa ada yang ganjil, mengapa suaminya tak pernah tidur sekamar dengannya, bahkan anjing kesayangan di rumahnya selalu menggonggong kepada dirinya.
Timbullah keinginan untuk mengetahui siapa jati diri yang sebenarnya dan mengungkap beberapa keganjilan yang dialaminya. Pertemuannya dengan Nick, adik suaminya Alex, membuat upaya menyatukan kepingan tentang dirinya semakin terbuka lebar.
Dalam novel If She Only Knew karya Lisa Jackson yang diterbitkan Dastan Books ini menyajikan kisah yang mendebarkan usaha seorang perempuan mengungkap jati dirinya. Novel setebal 498 halaman ini pun mampu mengaduk-aduk perasaan pembaca melalui adegan ketegangan yang disajikan, sehingga menjadi menarik untuk terus mengikuti alur ceritanya.
Akhirnya perempuan yang disapa Marla ini mengetahui bahwa dia sebenarnya bernama Kylie Paris. Dia memiliki wajah sama dengan Marla karena berasal dari ayah sama, seorang jutawan terpandang. Klyie pun sadar bahwa dirinya hendak dibunuh dan anak lelaki yang baru dilahirkan hendak dirampas.
Mengapa dia hendak dibunuh? Padahal sejak kecil dia sudah dibuang karena dianggap sebagai anak haram. Berbeda dengan Marla yang dianggap anak sah dan mewarisi harta ayahnya. Temukan jawaban yang mengejutkan di akhir novel ini tentang misteri perebutan harta keluarga yang begitu pelik, penuh skandal, dan perselingkuhan.(wasis wibowo)
Labels:
Buku Baru,
Novel,
Resensi Buku,
Resensi Buku Fiksi
Friday, 4 September 2009
Resensi Buku Baru | Divine Madness
Judul : Divine Madness, Sketsa Biografi Sastrawan ‘Gila’
Penulis : Tri Wibowo BS
Penerbit : Kakilangit Kencana
Terbit : Juni 2009
Tebal : 260 Halaman
Kegilaan dan Kreativitas Sastrawan Terkenal
NOVELIS abad ke-19 George Sand mengatakan, batas antara kegeniusan dan kegilaan tak lebih besar dari sehelai rambut. Bahkan Aristoteles pernah menyebutkan tak ada kegeniusan besar yang tidak tersentuh kegilaan.
Tak heran bila sebagian besar filsuf Yunani kuno beranggapan sebuah proses kreatif pasti melibatkan kemunduran proses mental (regresi). Seperti kata Socrates, seorang penyair tak akan bisa mencipta kecuali dia kehilangan akal dan mendapat ilham.
Jadi, secara tak langsung mereka pun mengakui bahwa kegilaan ilahiah (divine madness) sebagai berkah para dewa sebagai sumber inspirasi. Kita –masyarakat awam- pun seolah memahami dan memberi toleransi bila melihat para sastrawan, seniman yang berperilaku aneh. Misalnya, berambut gondrong, penampilan kumuh, dan bertingkah aneh. Bahkan perilaku seperti itu sering dianggap sebagai eksentrik.
Secara umum, kita pun suka atau terpesona pada orang-orang yang genius dan eksentrik. Bukti itu bisa ditunjukkan dengan bagaimana kita sering mengagumi karya sastrawan atau seniman macam, Vincent van Gogh, Kurt Cobain, Virginia Wolf, Ernest Hemingway, sampai Chairil Anwar. Sekalipun mereka punya sikap yang aneh, seperti Van Gogh memotong telinganya dan diserahkan kepada pelacur yang dicintai atau Kurt Cobain yang meninggal bunuh diri.
Dalam buku Divine Madness, Sketsa Biografi Sastrawan ‘Gila’ karya Tri Wibowo BS diungkap sisi gelap para sastrawan terkenal dunia. Buku yang diterbitkan Kakilangit Kencana setebal 260 halaman ini tak sekadar menyajikan keesentrian para sastrawan tersebut, juga menampilkan kisah tragis dari sekitar 65 sastrawan hebat dunia.
Mulai dari Horace sampai Alexandre Dumas, kisah tragis Sadeq Hedayat sampai kegilaan Yukio Mishima. Atau Friedrich Nietzsche yang mengalami depresi mental sampai kisah Franz Kafka yang selalu gagal dalam cinta dan meninggal digerogoti penyakit TBC. Ada juga kehidupan misterius sastrawan perempuan macam Emiliy Dickinson sampai Virginia Wolf yang mengalami penyimpangan seksual hingga mengalami depresi berat.
Buku ini memaparkan sisi gelap kehidupan para sastrawan yang dikenal sangat kreatif. Bahkan karya-karyanya begitu melegenda dan menjadi avant garde yang dikenang sampai sekarang. Siapa yang tak kenal dengan konsep Carpe Diem (Nikmati Hari Ini) dalam sajak Horace.
Begitu juga dengan Novel The Three Musketeers karya Alexandre Dumas sehingga diangkat ke layar lebar dan memopulerkan frase All for one, one for all. Juga diungkap bagaimana kondisi kesehatan, mental, dan kehidupan yang dialami begitu mempengaruhi para sastrawan melahirkan karya-karya besarnya.
Misalnya Kafka dalam membuat cerpen Die Vervandlung (Metamorfosa) yang mengekspresikan alienasi manusia banyak dipengaruhi oleh kondisi kesehatannya. Ada pula Friedrich Nietzsche yang kehidupannya begitu tertekan dan mengalami depresi melahirkan, mewujudkan gagasan filosofi terkenal dan provokatif tentang “Tuhan telah mati” dalam bukunya berjudul Ubermensch (Manusia Super).
Namun, apakah setiap kreativitas harus berasal dari sisi gelap manusia? Itu masih harus diperdebatkan. Walaupun fenomena kegeniusan dan kegilaan tidak bisa disebut sebagai fenomena yang kasuistik.
Paling tidak buku ini menarik untuk dijadikan pelajaran, bagaimana manusia mendobrak batas-batas dalam dirinya untuk melahirkan karya hebat. Juga, tentang bagimana manusia ternyata begitu rapuh menghadapi kehidupannya yang gamang. (wasis wibowo)
Labels:
Buku Baru,
Buku Sastra,
Divine Madness,
Kakilangit Kencana,
Resensi Buku
Thursday, 3 September 2009
Resensi Buku Baru | The Sedona Methode
Judul : The Sedona Methode
Penulis : Hale Dwoskin
Penerbit : Ufuk Publishing House
Tebal : 476 Halaman
Terbit : Juli 2009
Melepas Belenggu Emosi untuk Raih Kebahagiaan
MANUSIA diciptakan memiliki hawa nafsu yang selalu menyelimuti dalam pikiran dan emosi. Hawa nafsu inilah yang sering mempengaruhi tingkah laku manusia dalam berinteraksi dan melakukan berbagai aktivitas. Karena itu, hawa nafsu yang membawa manusia menjadi sosok yang baik sekaligus membuat terperosok menjadi makhluk yang buruk.
Untuk menjadi manusia yang baik, tentu tak bisa dilakukan dengan cara menghilangkan hawa nafsu. Sebab, hawa nafsu tak bisa dilenyapkan dalam diri manusia. Tak ada kekuatan yang mampu menghilangkan hawa nafsu, sehingga segala upaya untuk melenyapkan hawa nafsu akan membuat manusia menderita.
Namun, bila manusia membiarkan hawa nafsu menguasai dirinya, maka dia akan menjadi liar. Hal itu, jelas bisa mengiring manusia ke dalam berbagai keburukan, bahkan menghancurkan diri sendiri. Meski demikian, hawa nafsu bisa dikendalikan. Dan, manusia yang bisa mengendalikan hawa nafsunya akan mencapai kebahagiaan.
Untuk mengendalikan hawa nafsu dapat dilakukan dengan berbagai metode dan pendekatan yang telah banyak dikembangkan saat ini. Salah satunya melalui pendekatan psikologi dengan menggunakan metode Sedona. Kunci dari metode Sedona adalah dengan melepaskan (letting go).
Metode terbaru ini dianggap sebagai yang terbaik dan teknik lanjutan bagaimana mengendalikan hawa nafsu yang menyelimuti emosi dan pikiran manusia. Selama ini dalam psikologi dikenal dua cara yang popular, yaitu menekan dan mengekspresikan. Metode Sedona ini terbukti mampu melepaskan belenggu emosi dan pikiran buruk manusia untuk mencapai kebahagiaan.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang Metode Sedona, semua diuraikan secara apik dalam buku The Sedona Methode karya Hale Dwoskin yang diterbitkan Ufuk Publishing House. Buku setebal 476 halaman ini secara garis besar terbagi dalam dua bagian, pertama mengajak kita menjelajahi proses atau teknik pelepasan (letting go) dasar dan motif-motif yang membatasi manusia mencapai kebahagiaan. Bagian kedua, kita akan diajak menjelajahi beberapa wilayah hidup manusia yang bisa dipengaruhi dengan metode Sedona.
Buku ini menjelaskan secara sedehana penerapan Metode Sedona, hanya dengan mengajukan tiga pertanyaan kepada diri sendiri. Ketiga pertanyaan itu, adalah Bisakah?, Bersediakah?, dan Kapan?. Ketiga hal itu bisa dilakukan dengan menutup mata seperti bermeditasi atau menuliskannya di atas kertas.
Dengan cara yang sederhana ini, kita diajarkan untuk melepaskan sembilan kondisi emosi yang selalu melekat pada manusia. Di antaranya, perasaan lesu, nafsu, sedih, takut, marah, bangga, semangat, menerima, dan ikhlas. Metode ini mampu melepaskan berbagai beban yang sering melenggu manusia dan mengantarkan meraih kebahagiaan yang diimpikan.
Buku ini menarik karena tak hanya berisi penjelasan tentang Metode Sedona, juga disertakan panduan bagi kita untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Membaca buku ini sama dengan kita mengikuti kelas-kelas yang mengajarkan Metode Sedona. Alangkah lebih baiknya bila ada seorang pembimbing agar berbagai instruksi bisa dilakukan dengan baik. (wasis wibowo)
Labels:
Buku Baru,
Buku Psikologi,
Resensi Buku,
Sedona,
Ufuk Publishing House
Wednesday, 2 September 2009
Resensi Buku Baru | Gunung Makrifat
Judul : Gunung Makrifat
Penulis : Tri Wibowo
Penerbit : Kakilangit Kencana
Tebal : 287 Halaman
Terbit : Juni 2009
Pendakian Sufi Mengenal Tuhan
SEORANG lelaki merasa begitu sepi di kamar kontrakannya yang berada di tengah Kota Jakarta yang hiruk pikuk. Rutinitas pekerjaannya setiap hari tak mampu mengusir kesepian yang membekap dirinya. Mengunjungi berbagai tempat hiburan yang ingar bingar pun tak mampu membangkitkan kegairahan dirinya.
Sepi malah membawa pikirannya melayang mengenang masa kecilnya di desa, kenangan kepada kedua orangtua, dan juga perempuan-perempuan yang pernah singgah di hatinya. Namun, semua membuat hatinya semakin senyap dalam ke sendirian.
Keputusannya untuk mendaki gunung, akhirnya mampu sedikit membangkitkan gairah hidupnya kembali. Di ketinggian puncak gunung yang dingin, hanya ditemani lambaian pepohonan, dan kicau burung, dia merasakan keriangan. Dalam keheningan di puncak gunung dia kembali menemukan semangat menjalankan hidup, sekaligus mengenal kebesaran Sang Pencipta.
Pertemuannya dengan lelaki sederhana bernama Ali menambah besar hasratnya mendekatkan diri kepada Sang Penguasa Alam Semesta. Dia menjadi gandrung dengan berbagai ilmu agama, ajaran sufi, teori filsafat, dan berbagai tarekat untuk benar-benar mengenal kepada Tuhan.
Demikian rangkaian kisah yang tertuang dalam Novel Gunung Makrifat, Memoar pencari Tuhan yang ditulis Tri wibowo BS. Buku setebal 278 halaman yang diterbitkan Kakilangit Kencana mengajak kita mengikuti petualangan di alam bebas dan petualangan batin yang kaya dengan berbagai hikmah.
Dengan alur yang sederhana, membuat kita fokus mengikuti jalan cerita, pengalaman ruhiah, dan pemikiran-pemikiran yang mampu membuka cakrawala. Karena dalam novel ini penuh berisi dialog-dialog yang cukup ‘berbobot’ tentang kehidupan dan tuhan, pergolakan batin dan pemikiran intektual.
Hal itu terlihat dari kemampuan penulis menempatkan berbagai pandangan Kaum rasionalis, seperti Descrates dan Aristoteles tentang adanya satu tuhan atau sikap
Immanuel Kant yang menolak pembuktian akal soal tuhan. Semua menjadikan dialog dan perdebatan tentang tuhan dalam sudut pandang filsasat menjadi menarik.
Belum lagi ditambah kemampuan membuat dialog tentang kehidupan, kematian, dan karma dari berbagai kisah. Seperti Gautami dan anaknya yang begitu meyakini adanya karma atau kisah Putri Savitri yang mampu mengubah takdir karena ketulusannya.
Namun, novel ini tak jatuh menjadi bacaan yang berat dan membuat kepala berkerut-kerut mengikutinya. Penulis pun mampu mengombinasikan dengan melukiskan keindahan berbagai perjalanan meniti sejumlah puncak gunung yang indah.Seperti keindahan taman edelweiss di Alun-Alun Mandalawangi, Gunung Pangrango. Atau dinginnya kabut di Puncak Hargo Dumilah, Gunung Lawu maupun Lereng Gunung Tidar.
Pengetahuan penulis tentang musik pun membuat novel ini semakin kaya. Penulis menjabarkan keindahan alunan komposisi Moonlight Sonata dan Fur Elise milik Beethoven. Termasuk berbagai pandangan tentang musik dalam Islam dari Tarekat Chistiyyah atau tentang tarian ritual Rumi.
Hanya saja kombinasi yang apik tentang perjalanan untuk mengenal kebesaran Tuhan terasa ambigu karena sosok pemuda pendaki gunung begitu melonkolis dan mudah rapuh. Dia begitu mudah berpindah hati hanya dengan melihat sosok perempuan yang cantik, macam Silvia. Namun, tetap tak bisa melupakan kenangan kepada perempuan yang pernah dipuja dalam sosok Nana atau Maya.
Padahal dalam berbagai perjalanan dan pendakian, dia banyak menemukan pengalaman tentang Tuhan dan kehidupan yang begitu luar biasa. Seharusnya dia menjadi sosok yang tangguh dan mampu bangkit dari kesepian jiwa. Apalagi diakhir kisah, petualangan sang pendaki gunung ini seperti larut dalam kisah roman-roman picisan. (wasis wibowo)
Subscribe to:
Posts (Atom)