Wednesday 8 July 2009

Resensi Buku Baru : Character First


Judul Buku : Character First, Berbisnis dengan Jalan Lurus
Penulis : Sofjan R Tamim
Penerbit : Gibons Books
Terbit : April 2009
Tebal : 448 Halaman


Jalan Lurus Bisnis Sofjan Tamim

KETIKA sebuah potensi dan ketulusan bertemu dengan keangkuhan, lebih seirng akan dianggap sebagai sebuah ancaman dan pemberontakan. Sebaliknya, bila dipertemukan dengan sebuah secuil kesempatan, maka yang terwujud adalah kesuksesan berbalut kesederhanaan.
Tak ada keinginan untuk membusungkan dada, apalagi berniat melakukan pembalasan atas perlakuan buruk yang pernah diterima. Yang ada selalu keinginan untuk selalu berbagi kepada semua orang agar bisa meraih kesuksesan serupa.

Itulah pelajaran yang terungkap dari dalam diri sosok Sofjan R Tamim melalui biografinya berjudul Character First! Berbisnis dengan “Jalan Lurus”. Buku setebal 448 halaman menghamparkan perjalanan hidup dan perjuangan Sofjan R Tamin merintis bisnis dari kecil hingga menjadi perusahaan besar.

Banyak pelajaran berharga dari kesederhanaan dan keteguhan yang bisa dipetik dari perjalanan hidup putra pengusaha legendaris Indonesia Rahman Tamin dalam buku yang diterbitkan Gibons Book ini. Salah satu yang paling penting adalah sikapnya yang memilih meniti bisnis dari awal daripada meneruskan kesuksesan ayahnya.

Bukannya tak ada keinginan melangengkan kejayaan dinasti bisnis ayahnya yang terkenal dengan nama Ratatex pada era 1940-50an. Sofjan R Tamim memilih jalan sendiri karena tak ingin bersengketa dengan keluarga besar ayahnya yang berebut mewarisi Ratatex.

Apalagi sebelumnya secara halus dia telah ‘disingkirkan’ paman-pamannya ketika berusaha memberikan saran untuk menyelamatkan Ratatex dari kehancuran. Lalu, dia hanya diberi sekitar 15% kekayaan ayahnya, sebagian besar lainnya telah dialihkan ke tangan keluarga besar ayahnya.

Namun, dengan modal kecil itu dia membuktikan kepiawaiannya dan ketulusannya dalam berbisnis sehingga berbuah kesuksesan. Berawal dari perusahaan kecil pembuat baut dan mur bernama CV Apollo, kini dia semakin berkibar dalam bisnisnya yang berbendera PT Moon Lion Industries.

Sebaliknya, Ratatex yang pernah berjaya dan begitu legendaris, kini sudah hancur dan hanya tinggal kenangan. Meski demikian, Sofjan R Tamim membuktikan bahwa dia mewarisi kepiawaian dan ketulusan ayahnya dalam berbisnis. Sehingga dalam kurun 36 tahun dia tetap eksis dalam berbisnis, sama seperti ayahnya ketika membangun dan berkibar bersama Ratatex.

Buku ini tak hanya mengulas sukses bisnis Sofjan R Tamin, juga menapaktilasi perjuangan ayahnya (Rahman Tamim) membangun Ratatex sejak era sebelum kemerdekaan sampai era 1960-an. Lebih menarik, disinggung pula sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, karena selain dikenal sebagai pebisnis Rahman Tamim juga aktif berjuang bersama sejumlah tokoh nasional.

Jadi tak usah heran bila Rahman Tamim memiliki hubungan yang baik dengan para tokoh penting saat itu. Termasuk dengan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta yang bersedia meresmikan pabrik tekstil Ratatex di Sidoarjo.

Buku ini layak dibaca para pebisnis atau profesional karena berisi sebuah pengalaman hebat bagaimana kiat memulai bisnis dari kecil menjadi besar. Dan, terpenting bahwa ketulusan melakukan sesuatu merupakan karakter penting sebagai modal untuk sukses dalam berbisnis dibandingkan modal atau nama besar. (wasis wibowo)

4 comments:

  1. saya salut dengan bapak Sofjan R. Tamim,yang mengambil langkah bijaksana dengan mendirikan perusahaan sendiri.itu membuktikan bahwa baliau mempunyai jiwa bisnis hebat seperti ayahnya.
    maaf sebelumnya jika pertanyaan saya melenceng dari komentar.yang saya ingin tau adalah siapa pemilik eks pabrik tekstil ratatex sekarang?
    trima kaih banyak.

    ReplyDelete
  2. Pemiliknya masih keluarga besar tamin, meskipun tinggal sejarah puing puing kejayaan pabrik. Terima kasih atas kesalutan anda. Kami bersyukur kepada Allah SWT telah diberikan seorang terbaik.Buku itu karya Pertama dan terakhir Ayah dihadiahkan tidak hanya untuk keluarga tetapi untuk segenap bangsa Indonesia, beliau di panggil tgl 7 September 2010, 3 hari sebelum lebaran. Semoga Buku beliau memberikan banyak pencerahan dan pembelajaran bagi pembacanya.

    ReplyDelete
  3. Buku tersebut di hadiahkan bagi kami dan segenap bangsa Indonesia pada saat ulang tahun beliau ke 80 tahun,2009 yang lalu. Pada usia yang sepuh beliau mampu membuat hadiah terakhir, sebagai bukti keteguhan beliau menjalani hidup dengan idealisme yang teguh bagaimana berbisnis dengan jalan yang di ridhoi Allah SWT.

    ReplyDelete
  4. Ketokohan rahman tamin dalam berbisnis. Sudah adakah pengganti atau penerus yg berasal dari minangkabau ?

    ReplyDelete